Rabu, 08 April 2020

AGGREGAT PEREKONOMIAN


AGGREGAT PEREKONOMIAN
Istilah agregat banyak digunakan pada beberapa cabang ilmu salah satunya dalam Ekonomi. Pengertian agregat dalam ekonomi sangat beragam karena berkaitan dengan beberapa hal dalam perekonomian. Dalam dunia ekonomi, agregat juga berkaitan dengan berbagai variable ekonomi. Variabel tersebut seperti pendapatan, produksi, konsumsi, tabungan, investasi, ekspor, dan impor. Dalam hal ini variabel sangat berkaitan erat dalam perekonomian terutama ekonomi makro.
1. Pengertian Permintaan Agregat
Permintaan Agregat (aggregate demand, AD) adalah jumlah barang dan jasa-jasa akhir yang dihasilkan di dalam perekonomian yang diminta pada berbagai tingkat harga. Sedangkan kurva permintaan agregat (aggregate demand curve) adalah kurva yang menggambarkan hubungan antara outpu agregat yang diminta dengan tingkat harga, dengan asumsi hal-hal lainnya tetap. Kurva permintaan agregat tersebut memiliki kemiringan (slope) negatif yang menunjukan bahwa antara jumlah output yang diminta dengan tingkat harga hubungannya adalah negatif atau berkorelasi negatif.
2. Faktor-Faktor Permintaan Agregat
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan agregat di dalam suatu perekonomian adalah:
a.   Pendapatan disposable (Yd) atau pengeluaran konsumsi (C)
b.   Tingkat bunga (i)
c.   Kepercayaan dunia bisnis (business confidence) atau investasi (I)
d.   Jumlah uang beredar riil (real money supply atau Ms/P)
e.   Pengeluaran pemerintah (G)
f.    Pajak (T)
g.   Pendapatan luar negeri (Yf)
h.   Harga luar negeri (Pf)
i.    Nilai tukar riil (exchange rate atau ER)

3. Komponen permintaan agregat
Permintaan agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan permintaan terhadap barang-barang dan jasa sesuai dengan tingkat harga tertentu. Permintaan agregat adalah suatu daftar dari keseluruhan barang dan jasa yang akan dibeli oleh sektor-sektor ekonomi pada berbagai tingkat harga.
Permintaan agregat dapat ditampilkan dengan menggunakan tabel atau kurva yang menunjukkan berbagai jenis barang dan jasa yang dibeli secara kolektif oleh perusahaan/konsumen pada tingkat harga tertentu.
Untuk memahami permintaan agregat, mari kita gambarkan komponennya. Kita menghitung permintaan agregat dengan menjumlahkan permintaan dari empat sektor ekonomi makro (rumah tangga, bisnis, pemerintah, dan eksternal):


Permintaan agregat = Konsumsi + Investasi + Pengeluaran pemerintah + Ekspor bersih
Konsumsi
Konsumsi mewakili pengeluaran rumah tangga untuk barang dan jasa. Penentu utama dari komponen ini adalah pendapatan disposabel (disposable income), kadang-kadang juga disebut pendapatan setelah pajak atau pendapatan sekali pakai. 
Pengeluaran sekali pakai yang lebih tinggi meningkatkan konsumsi dan tabungan. Berapa banyak yang ditabung dan dikonsumsi rumah tangga dari tambahan uang yang mereka terima, itu tergantung pada kebiasaan rumah tangga. Kita mengukur kebiasaan ini melalui indikator kecenderungan mengkonsumsi marginal (marginal propensity to consume) dan kecenderungan menabung marginal (marginal propensity to save)
Karena disposable income juga tergantung pada pajak, kita juga perlu mempertimbangkan pengaruh variabel ini dalam analisis konsumsi rumah tangga. Mengurangi pajak pribadi membuat rumah tangga memiliki lebih banyak uang untuk dibelanjakan atau untuk ditabung. Sebaliknya, kenaikan pajak mengurangi pendapatan disposabel, karenanya konsumsi dan tabungan.
Beberapa faktor mempengaruhi konsumsi rumah tangga. Diantaranya adalah kekayaan, ekspektasi konsumen, inflasi, dan suku bunga. Namun, para ekonom menyimpulkan bahwa disposable income adalah faktor yang paling dominan dalam menjelaskan konsumsi.
Investasi
Pengeluaran investasi adalah pembelian barang dan jasa oleh bisnis. Pembelian biasanya untuk modal fisik, yang sangat penting untuk kapasitas produksi mereka. Keputusan investasi terutama tergantung pada keuntungan yang diharapkan dan biaya pendanaan.
Ekonom menggunakan PDB riil sebagai proksi untuk menjelaskan keuntungan yang diharapkan. Pengembalian investasi baru yang diharapkan tinggi ketika PDB riil berekspansi. Dan sebaliknya, ketika PDB riil turun (kontraksi), investasi semacam itu cenderung tidak menguntungkan. Alasannya adalah bahwa, selama kontraksi, permintaan barang dan jasa lemah. Oleh karena itu, tidak mungkin perusahaan dapat menjual output tambahan yang dihasilkan dari investasi modal baru.
Biaya pendanaan juga mempengaruhi investasi bisnis. Untuk mengukur biaya, para ekonom menggunakan suku bunga riil daripada suku bunga nominal. Suku bunga riil adalah tingkat bunga nominal yang disesuaikan dengan inflasi. Suku bunga riil yang lebih rendah menyebabkan biaya investasi yang lebih rendah. Dan, efek sebaliknya berlaku ketika suku bunga riil lebih tinggi
Pengeluaran pemerintah
Pengeluaran pemerintah dianggap sebagai variabel eksogen. Itu karena variabel ekonomi seperti pertumbuhan ekonomi, nilai tukar mata uang, dan suku bunga; tidak mempengaruhi keputusan pengeluaran. 
Ekspor bersih
Ekspor neto sama dengan ekspor dikurangi impor. Ekspor adalah permintaan asing untuk output dalam negeri. Impor mewakili permintaan domestik untuk output orang asing. Komponen ini ditentukan oleh pendapatan dan harga relatif antara ekonomi domestik dan dunia. 
Secara agregat, pertumbuhan PDB riil mewakili pendapatan suatu negara, dan tingkat inflasi mencerminkan harga umum suatu negara. Juga, karena perdagangan internasional melibatkan mata uang yang berbeda, nilai tukar mempengaruhi tingkat harga. Oleh karena itu, dalam menilai permintaan agregat, para ekonom menggunakan nilai tukar riil daripada nilai tukar nominal.
Meningkatnya PDB riil domestik mendorong permintaan akan barang-barang impor, mengurangi ekspor neto dan sebaliknya. 
Sementara itu, penurunan harga barang-barang domestik (mungkin karena depresiasi mata uang) membuat barang-barang ini lebih murah bagi orang asing, sehingga meningkatkan ekspor neto.
4. Kurva Permintaan Agregat
Kurva permintaan agregat secara grafis mewakili AD. Kurva memiliki kemiringan ke bawah, yang berarti bahwa kuantitas yang diminta berkurang ketika tingkat harga meningkat. 
Pergerakan di sepanjang kurva terjadi karena perubahan tingkat harga. Sementara itu, perubahan faktor-faktor selain tingkat harga menggeser kurva permintaan agregat. Pergeseran ke kanan berarti peningkatan permintaan agregat, sementara pergeseran ke kiri menunjukkan penurunan

DAFTAR PUSTAKA
http://ekonominator.blogspot.com/2015/10/teori-ekonomi-teori-permintaan-agregat.html


Konsep Pengambilan Keputusan


Konsep Pengambilan Keputusan
1. Pengertian Keputusan
Keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapinya dengan tegas. Hal itu berkaitan dengan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mengenai ‘apa yang harus dilakukan’ dan seterusnya mengenai unsur-unsur perencanaan.
Dapat juga dikatakan bahwa keputusan itu sesungguhnya merupakan hasil proses pemikiran yang berupa pemilihan satu diantara beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya.
 Keputusan itu sendiri merupakan unsur kegiatan yang sangat vital. Jiwa kepemimpinan seseorang itu dapat diketahui dari kemampuan mengatasi masalah dan mengambil keputusan yang tepat. Keputusan yang tepat adalah keputusan yang berbobot dan dapat diterima bawahan. Ini biasanya merupakan keseimbangan antara disiplin yang harus ditegakkan dan sikap manusiawi terhadap bawahan. Keputusan yang demikian ini juga dinamakan keputusan yang mendasarkan diri pada human relations.
2. Definisi pengambilan keputusan menurut beberapa ahli:
George R. Terry
Pengambilan keputusan adalah pemilihan alternative perilaku (kelakuan) tertentu dari dua atau lebih alternative yang ada.
Sondang P. Siagian
Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternative yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling cepaat.
 James A. F. Stoner
Pengambilan keputusan adalah proses yang digunakan untuk memilih suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah.
Ralp C. Davis
Menurut Ralp C. Davis menyatakan bahwa Keputusan adalah suatu hasil pemecahan masalah yang dihadapinya dengan tegas. Suatu keputusan adalah suatu jawaban yang pasti terhadap suatu pertanyaan.
Keputusan harus menjawab sebuah pertanyaan tentang apa yang dibicarakan dalam hubungannya dengan suatu perencanaan. Keputusan bisa pula berupa suatu tindakan terhadap pelaksanaan yang sangat menyimpang dari rencana semula.
Prof.Dr.Prajudi Atmosudirjo,SH.
Menurut Prof.Dr.Prajudi Atmosudirjo,SH. menyatakan bahwa Keputusan ialah suatu pengakhiran dari proses pemikiran tentang suatu masalah atau problema untuk menjawab suatu pertanyaan apa yang harus diperbuat guna untuk mengatasi masalah tersebut, dengan menjatuhkan sebuah pilihan pada suatu alternatif

Tahapan Proses Dalam Membuat Keputusan
1. Pemahaman dan perumusan masalah
Hal pertama yang harus dilakukan oleh manajer dalam pembuatan keputusan adalah memahami masalah yang sedang dihadapi, dan peka terhadap masalah-masalah.
Setelah masalah telah dipahami dengan baik, selanjutnya menentukan bagian-bagian masalah yang harus dipecahkan. Para manajer dapat mempermudah identifikasi masalah dengan cara sistematik menguji hubungan sebab-akibat
2. Pengumpulan dan analisa data yang relevan
Setelah manajer menentukan dan merumuskan masalah mereka harus mulai memutuskan langkah-langkah selanjutnya. Manajer pertama kali harus menentukan data-data apa yang dibutuhkan untuk membuat keputusan yang tepat, dan kemudian mendapatkan informasi tersebut
3. Pengembangan alternatif-alternatif
Pengembangan sejumlah alternatif memungkinkan manajer menolak kecendrungan untuk membuat keputusan terlalu cepat dan membuat lebih mungkin pencapaian keputusan yang efektif.
4. Evaluasi alternatif-alternatif
Setelah manajer mengembangkan alternatif-alternatif, mereka harus mengevaluasinya untuk menilai efektifitas setiap alternatif. Efektifitas dapat diukur dengan dua kriteria : apakah alternatif tersebut realistik bila dihubungkan dengan tujuan dan sumber daya organisasi/perusahaan, dan seberapa baik alternatif akan membantu pemecahan masalah
5. Pemilihan alternatif terbaik
Pembuatan keputusan merupakan hasil evaluasi berbagai alternatif. Alternatif terpilih akan didasarkan pada jumlah informasi yang tesedia bagi manajer dan ketidak sempurnaan kebijakan manajer
6. Implementasi keputusan
Setelah alternatif terbaik dipilih, para manajer harus membuat rencana-rencana untuk mengatasi berbagai persyaratan dan masalah yang mungkin dijumpai dalam penerapan keputusan.
Implementasi keputusan menyangkut lebih dari sekedar pemberian perintah. Manajer harus menetapkan anggaran atau jadwal rencana kegiatan, mengadakan dan mengalokasikan sumber daya-sumber daya yang diperlukan, serta menugaskan tanggung jawab dan wewenang pelaksanaan tugas-tugas tertentu
7. Evaluasi hasil-hasil keputusan
Implementasi keputusan harus dimonitor terus memnerus. Manajer harus mengevaluasi apakah implementasi dilakukan dengan lancar dan keputusan memberikan hasil-hasil yang diinginkan

Pengertian Keputusan
Ralp C. Davis,
Keputusan dapat dijelaskan sebagai hasil pemecahan masalah, selain itu juga harus didasari atas logika dan pertimbangan, penetapan alternatif terbaik, serta harus mendekati tujuan yang telah ditetapkan.
 Mary Follet,  
Seorang pengambil keputusan haruslah memperhatikan hal-hal seperti; logika, realita, rasional, dan pragmatis.
 James A.F. Stoner
Secara umum pengertian teori pengembilan keputusan adalah, teknik pendekatan yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan atau proses memilih tindakan sebagai cara pemecahan masalah.
Tahap Pengambilan Keputusan
Proses Tahan Pengambilan Keputusan
Identifikasi masalah
Dalam hal ini pemimpin diharapkan mampu mengindentifikasikan masalah yang ada di dalam suatu organisasi.
Pengumpulan dan penganalisis data
Pemimpin diharapkan dapat mengumpulkan dan menganalisis data yang dapat membantu memecahkan masalah yang ada.
Pembuatan alternatif-alternatif kebijakan
Setelah masalah dirinci dengan tepat dan tersusun baik, maka perlu dipikirkan cara-cara pemecahannya.
Pemilihan salah satu alternatif terbaik
Pemilihan satu alternatif yang dianggap paling tepat untuk memecahkan masalah tertentu dilakukan atas dasar pertimbangan yang matang atau rekomendasi. Dalam pemilihan satu alternatif dibutuhkan waktu yang lama karena hal ini menentukan alternative yang dipakai akan berhasil atau sebaliknya.
Pelaksanaan keputusan
Dalam pelaksanaan keputusan berarti seorang pemimpin harus mampu menerima dampak yang positif atau negatif. Ketika menerima dampak yang negatif, pemimpin harus juga mempunyai alternatif yang lain.
Pemantauan dan pengevaluasian hasil pelaksanaan
Setelah keputusan dijalankan seharusnya pimpinan dapat mengukur dampak dari keputusan yang telah dibuat.
Pengambilan Keputusan Dalam Berbagai Kondisi
Kondisi-kondisi dalam Pengambilan Keputusan (Decision Making)
 –
Pengambilan Keputusan merupakan suatu fungsi yang sangat penting bagi Manajemen. Keputusan yang diambil pada dasarnya adalah berdasarkan informasi yang diterima oleh pihak manajemen dalam berbagai kondisi dan akan mempengaruhi pihak manajemen dalam mengambil suatu keputusan. Kondisi-kondisi tersebut dapat berupa kondisi pasti (Certainty), kondisi tidak pasti (uncertainty) dan kondisi beresiko (Risk).
Kondisi dalam Pengambilan Keputusan
Kondisi Pasti (Certainty)
Yang dimaksud dengan kondisi pasti (Certainty) adalah kondisi dimana pihak manajemen atau manajer memiliki informasi yang cukup untuk mengetahui hasil keputusan sebelum keputusan tersebut dibuat. Manajer mengetahui dengan jelas alternatif yang tersedia serta kondisi dan konsekuensi dari tindakan pengambilan keputusan tersebut. Kemungkinan kesalahan dalam pengambilan keputusan dalam kondisi pasti ini relatif kecil.
Teknik-teknik yang dapat digunakan untuk menyelesaikan pengambilan keputusan dalam kondisi pasti ini diantaranya seperti program linear atau analisis jaringan kerja  yaitu CPM (Critical Path Method)  atau PERT (Project Evaluation and Review Technique).
Kondisi Risiko (Risk)
Ketika seorang Manajer tidak memiliki informasi yang lengkap dalam mengambil suatu keputusan maka timbulah risiko (Risk). Manajer yang bersangkutan mungkin memahami permasalahan yang terjadi dan juga memiliki alternatifnya, namun manajer tidak dapat memastikan apakah alternatif-alternatif yang diberikan tersebut dapat menyelesaikan permasalahan yang terjadi sesuai dengan hasil yang diharapkannya.  Dalam situasi risiko ini, manajer harus menentukan probabilitas yang terkait dengan setiap alternatif atas dasar informasi yang tersedia dan juga berdasarkan pengalamannya
Teknik yang sering digunakan untuk pengambilan keputusan dalam kondisi Risiko ini teknik probabilitas seperti model keputusan probabilistik, model inventori probabilistik, model antrian probabilistik.
Kondisi Tidak Pasti (Uncertainty)
Dibawah kondisi Tidak Pasti, Keputusan yang diambil penuh dengan ketidakpastian, probabilitas hasil dari pengambilan keputusan tersebut tidak diketahui. Kondisi tidak pasti ini bisa saja timbul dikarenakan minimnya informasi yang diterima. Manajer yang mengambil keputusan dalam kondisi tidak pasti ini harus membuat asumsi tertentu tentang situasi yang dihadapi untuk memberikan kerangka yang wajar untuk pengambilan keputusan. Intuisi, penilaian dan pengalaman Manager tersebut memegang peranan yang sangat penting dalam proses pengambilan keputusan dalam kondisi yang penuh dengan ketidakpastian ini.
Teknik yang dapat digunakan untuk menyelesaikan pengambilan keputusan dalam kondisi tidak pasti ini diantaranya seperti Metode Maximax, Metode Maximin, Metode Regret, Metode Laplace dan Metode Realisme
Perubahan Dalam Pengambilan Keputusan
Dalam proses berlangsungnya suatu keputusan tentu tidak selamanya berlangsung sesuai dengan rencana yang diharapkan. Secara umum dampak perubahan keputusan tersebut dapat dikeiompokkan menjadi dua kelompok perubahan, yaitu
Incremental Changes
Incremental change merupakan dampak perubahan keputusan yang dapat diperkirakan atau ditaksir berapa persentase perubahan yang akan terjadi ke depannya tentu berdasarkan data-data yang terjadi di masa Ialu (historis).
Turbulence Change
Turbulence change merupakan pengambilan keputusan dalam kondisi perubahan yang sulit untuk diperkirakan. Contohnya bencana alam, perubahan kondisi politik, demonstrasi buruh, dan sebagainya. Walaupun data-data tersebut ada namun kejadian seperti itu belum tentu memiliki kesamaan kondisi dan situasi seperti dulu. Seperti jatuh dan bergantinya presiden di lrak baik sebelum Saddam Hussein maupun pada saat Saddam Hussein ditangkap atau diturunkan posisinya dari Presiden Irak secara paksa oleh tentara Amerika dan sekutunya. Perlu kita pahami bahwa data keputusan yang terlalu Iama sulit untuk dijadikan sebagai data prediksi ke depan, dan jika ke depan terlalu jauh untuk diprediksi maka ketepatan atau tingkat akurat prediksi juga menjadi bagian yang diragukan hasilnya.


DAFTAR PUSTAKA
Fahmi, Ilham. 2013. Manajemen Pengambilan Keputusan. Alfabeta: Bandung
Suharso, Puguh. 2013. Manajemen Pengambilan Keputusan. Indeks : Jakarta
SUMBER LAIN :
https://fadhilahrp.wordpress.com/2016/10/29/teori-pengambilan-keputusan-decision-making/
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-keputusan/



Sabtu, 04 April 2020

Tugas Opini_Decoding The Economic of Covid 19_cece sutisna 17010314


 
Opini dari materi Decoding The Economic of Covid 19
Prolog
Akhir tahun 2019, Dunia di hebohkan dengan kejadian di Kota Wuhan, Negara RRC/Cina. Wabah Virus Corona yang sekarang diberi nama Virus Covid19. Banyak korban berjatuhan sehingga Pemerintah Cina memberlakukan Karantina atau Lockdown di Kota Wuhan.

Ternyata virus ini menyebar ke seluruh dunia, tidak terkecuali ke Indonesia. Awal tahun 2020, kita mulai terjangkit dari Jakarta lalu Bodatabek sampai ke Provinsi-provinsi di Indonesia, menurut laporan pemerintah RI, hanya Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Gorontalo yg belum ada laporan Pasien Potif Covid19.

Imbas dari masalah ini tentu saja masalah perekonomian masyarakat Indonesia, belum kunjung naik pertumbuhan ekonomi, ditambah hutang Luar Negeri yang besar, sekarang di hantam wabah virus yang mau tidak mau membuat kehidupan masyarakat menjadi lebih berat lagi. Para pekerja sektor non formal yang paling terpukul karena mereka mengandalkan pemasukan harian yang terputus gara-gara masalah tersebut. Bisa dilihat dari para Ojol, pedagang kaki lima maupun pedagang-pedagang besar di pasar-pasar, mall ataupun toko-toko.

Para pengusaha pun ikut kewalahan karenanya, disamping sepinya pasar juga di tambah dengan peliburan karyawan-karyawannya untuk bekerja di rumah, sementara Gaji, bonus dll tetap harus dibayarkan.

Sebagai Wirausahawan jelas hal ini pun sangat berdampak, mulai dari modal, aung kas sampai ke keuntungan atau kerugian.


Opini

Sebagai seorang wirausahawan kecil, situasi sekarang sangat tidak menentu, pilihannya Bertahan berusaha atau diam untuk sementara waktu sambil menunggu alternative lain untuk  perbaikan? Keduanya adalah pilihan yang berat dan membutuhkan konsentrasi serta mental yang kuat dan tahan secara berkesinambungan.

Ingin bertahan dan tetap melanjutkan usaha, tetapi banyak kerugian yang diakibatkan oleh tidak ada nya pembeli / konsumen yang membeli karena mereka takut untuk keluar rumah, dan pos-pos keuangannya dipakai untuk membeli kebutuhan bahan pokok saja, sehingga  besar pasak daripada tiang karena modal dan biaya operasional tetap harus keluar, tetapi hasilnya tidak ada keuntungan malah yang ada adalah kerugian, belum lagi sdm / pekerja yang tetap harus digaji walaupun tidak ada penghasilan, karena hal ini sudah menjadi kewajiban yang harus dipenuhi.

Mau berdiam dahulu dan melihat kondisi yang akan dating, tetap aja ada pengorbanan yang harus dilaksanakan, mulai dari phk karyawan walaupun tidak banyak tetapi tetap merngeluarkan biaya pesangon, belum barang-barang yang sudah ada perlu biaya perawatan walaupun tidak menguntungkan, selain itu biaya sewa, listrik, bahan bakar dan yang terutama biaya kebutuhan rumah yang harus dipenuhi dan tidak bisa ditunda. Setiap hari adanya hanya pengeluaran, dan tidak ada pemasukan.
Maka keputusannya adalah tetap bertahan berusaha dengan melakukan beberapa perubahan/penghematan atau inovasi yang baru dan tidak mengeluarkan biaya besar atau kalau bisa tanpa biaya.

Internet lah menjadi solusi nya, dengan berjualan online, penawaran online serta promosi via grup-grup WA, social media twitter, instagram, FB dll. Walaupun tidak menjamin kemajuan tetapi minimal bisa sekedar bertahan daripada menjadi hilang sama sekali. Walau bagaimana pun, keputusan harus diambil, seperti kata teori Kondisi Tidak Pasti (Uncertainty) Dibawah kondisi Tidak Pasti, Keputusan yang diambil penuh dengan ketidakpastian, probabilitas hasil dari pengambilan keputusan tersebut tidak diketahui.

Bidang usaha yang harus diambil adalah :
1. Pengadaan Alat dan perlengkapan Bidang Kesehatan
2. Sembilan Bahan Pokok
3. Obat-obatan kesehatan sehari-hari
4. Penjualan Online
5. Usaha Jaringan WIFI atau LAN