Rabu, 08 April 2020

Konsep Pengambilan Keputusan


Konsep Pengambilan Keputusan
1. Pengertian Keputusan
Keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapinya dengan tegas. Hal itu berkaitan dengan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mengenai ‘apa yang harus dilakukan’ dan seterusnya mengenai unsur-unsur perencanaan.
Dapat juga dikatakan bahwa keputusan itu sesungguhnya merupakan hasil proses pemikiran yang berupa pemilihan satu diantara beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya.
 Keputusan itu sendiri merupakan unsur kegiatan yang sangat vital. Jiwa kepemimpinan seseorang itu dapat diketahui dari kemampuan mengatasi masalah dan mengambil keputusan yang tepat. Keputusan yang tepat adalah keputusan yang berbobot dan dapat diterima bawahan. Ini biasanya merupakan keseimbangan antara disiplin yang harus ditegakkan dan sikap manusiawi terhadap bawahan. Keputusan yang demikian ini juga dinamakan keputusan yang mendasarkan diri pada human relations.
2. Definisi pengambilan keputusan menurut beberapa ahli:
George R. Terry
Pengambilan keputusan adalah pemilihan alternative perilaku (kelakuan) tertentu dari dua atau lebih alternative yang ada.
Sondang P. Siagian
Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternative yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling cepaat.
 James A. F. Stoner
Pengambilan keputusan adalah proses yang digunakan untuk memilih suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah.
Ralp C. Davis
Menurut Ralp C. Davis menyatakan bahwa Keputusan adalah suatu hasil pemecahan masalah yang dihadapinya dengan tegas. Suatu keputusan adalah suatu jawaban yang pasti terhadap suatu pertanyaan.
Keputusan harus menjawab sebuah pertanyaan tentang apa yang dibicarakan dalam hubungannya dengan suatu perencanaan. Keputusan bisa pula berupa suatu tindakan terhadap pelaksanaan yang sangat menyimpang dari rencana semula.
Prof.Dr.Prajudi Atmosudirjo,SH.
Menurut Prof.Dr.Prajudi Atmosudirjo,SH. menyatakan bahwa Keputusan ialah suatu pengakhiran dari proses pemikiran tentang suatu masalah atau problema untuk menjawab suatu pertanyaan apa yang harus diperbuat guna untuk mengatasi masalah tersebut, dengan menjatuhkan sebuah pilihan pada suatu alternatif

Tahapan Proses Dalam Membuat Keputusan
1. Pemahaman dan perumusan masalah
Hal pertama yang harus dilakukan oleh manajer dalam pembuatan keputusan adalah memahami masalah yang sedang dihadapi, dan peka terhadap masalah-masalah.
Setelah masalah telah dipahami dengan baik, selanjutnya menentukan bagian-bagian masalah yang harus dipecahkan. Para manajer dapat mempermudah identifikasi masalah dengan cara sistematik menguji hubungan sebab-akibat
2. Pengumpulan dan analisa data yang relevan
Setelah manajer menentukan dan merumuskan masalah mereka harus mulai memutuskan langkah-langkah selanjutnya. Manajer pertama kali harus menentukan data-data apa yang dibutuhkan untuk membuat keputusan yang tepat, dan kemudian mendapatkan informasi tersebut
3. Pengembangan alternatif-alternatif
Pengembangan sejumlah alternatif memungkinkan manajer menolak kecendrungan untuk membuat keputusan terlalu cepat dan membuat lebih mungkin pencapaian keputusan yang efektif.
4. Evaluasi alternatif-alternatif
Setelah manajer mengembangkan alternatif-alternatif, mereka harus mengevaluasinya untuk menilai efektifitas setiap alternatif. Efektifitas dapat diukur dengan dua kriteria : apakah alternatif tersebut realistik bila dihubungkan dengan tujuan dan sumber daya organisasi/perusahaan, dan seberapa baik alternatif akan membantu pemecahan masalah
5. Pemilihan alternatif terbaik
Pembuatan keputusan merupakan hasil evaluasi berbagai alternatif. Alternatif terpilih akan didasarkan pada jumlah informasi yang tesedia bagi manajer dan ketidak sempurnaan kebijakan manajer
6. Implementasi keputusan
Setelah alternatif terbaik dipilih, para manajer harus membuat rencana-rencana untuk mengatasi berbagai persyaratan dan masalah yang mungkin dijumpai dalam penerapan keputusan.
Implementasi keputusan menyangkut lebih dari sekedar pemberian perintah. Manajer harus menetapkan anggaran atau jadwal rencana kegiatan, mengadakan dan mengalokasikan sumber daya-sumber daya yang diperlukan, serta menugaskan tanggung jawab dan wewenang pelaksanaan tugas-tugas tertentu
7. Evaluasi hasil-hasil keputusan
Implementasi keputusan harus dimonitor terus memnerus. Manajer harus mengevaluasi apakah implementasi dilakukan dengan lancar dan keputusan memberikan hasil-hasil yang diinginkan

Pengertian Keputusan
Ralp C. Davis,
Keputusan dapat dijelaskan sebagai hasil pemecahan masalah, selain itu juga harus didasari atas logika dan pertimbangan, penetapan alternatif terbaik, serta harus mendekati tujuan yang telah ditetapkan.
 Mary Follet,  
Seorang pengambil keputusan haruslah memperhatikan hal-hal seperti; logika, realita, rasional, dan pragmatis.
 James A.F. Stoner
Secara umum pengertian teori pengembilan keputusan adalah, teknik pendekatan yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan atau proses memilih tindakan sebagai cara pemecahan masalah.
Tahap Pengambilan Keputusan
Proses Tahan Pengambilan Keputusan
Identifikasi masalah
Dalam hal ini pemimpin diharapkan mampu mengindentifikasikan masalah yang ada di dalam suatu organisasi.
Pengumpulan dan penganalisis data
Pemimpin diharapkan dapat mengumpulkan dan menganalisis data yang dapat membantu memecahkan masalah yang ada.
Pembuatan alternatif-alternatif kebijakan
Setelah masalah dirinci dengan tepat dan tersusun baik, maka perlu dipikirkan cara-cara pemecahannya.
Pemilihan salah satu alternatif terbaik
Pemilihan satu alternatif yang dianggap paling tepat untuk memecahkan masalah tertentu dilakukan atas dasar pertimbangan yang matang atau rekomendasi. Dalam pemilihan satu alternatif dibutuhkan waktu yang lama karena hal ini menentukan alternative yang dipakai akan berhasil atau sebaliknya.
Pelaksanaan keputusan
Dalam pelaksanaan keputusan berarti seorang pemimpin harus mampu menerima dampak yang positif atau negatif. Ketika menerima dampak yang negatif, pemimpin harus juga mempunyai alternatif yang lain.
Pemantauan dan pengevaluasian hasil pelaksanaan
Setelah keputusan dijalankan seharusnya pimpinan dapat mengukur dampak dari keputusan yang telah dibuat.
Pengambilan Keputusan Dalam Berbagai Kondisi
Kondisi-kondisi dalam Pengambilan Keputusan (Decision Making)
 –
Pengambilan Keputusan merupakan suatu fungsi yang sangat penting bagi Manajemen. Keputusan yang diambil pada dasarnya adalah berdasarkan informasi yang diterima oleh pihak manajemen dalam berbagai kondisi dan akan mempengaruhi pihak manajemen dalam mengambil suatu keputusan. Kondisi-kondisi tersebut dapat berupa kondisi pasti (Certainty), kondisi tidak pasti (uncertainty) dan kondisi beresiko (Risk).
Kondisi dalam Pengambilan Keputusan
Kondisi Pasti (Certainty)
Yang dimaksud dengan kondisi pasti (Certainty) adalah kondisi dimana pihak manajemen atau manajer memiliki informasi yang cukup untuk mengetahui hasil keputusan sebelum keputusan tersebut dibuat. Manajer mengetahui dengan jelas alternatif yang tersedia serta kondisi dan konsekuensi dari tindakan pengambilan keputusan tersebut. Kemungkinan kesalahan dalam pengambilan keputusan dalam kondisi pasti ini relatif kecil.
Teknik-teknik yang dapat digunakan untuk menyelesaikan pengambilan keputusan dalam kondisi pasti ini diantaranya seperti program linear atau analisis jaringan kerja  yaitu CPM (Critical Path Method)  atau PERT (Project Evaluation and Review Technique).
Kondisi Risiko (Risk)
Ketika seorang Manajer tidak memiliki informasi yang lengkap dalam mengambil suatu keputusan maka timbulah risiko (Risk). Manajer yang bersangkutan mungkin memahami permasalahan yang terjadi dan juga memiliki alternatifnya, namun manajer tidak dapat memastikan apakah alternatif-alternatif yang diberikan tersebut dapat menyelesaikan permasalahan yang terjadi sesuai dengan hasil yang diharapkannya.  Dalam situasi risiko ini, manajer harus menentukan probabilitas yang terkait dengan setiap alternatif atas dasar informasi yang tersedia dan juga berdasarkan pengalamannya
Teknik yang sering digunakan untuk pengambilan keputusan dalam kondisi Risiko ini teknik probabilitas seperti model keputusan probabilistik, model inventori probabilistik, model antrian probabilistik.
Kondisi Tidak Pasti (Uncertainty)
Dibawah kondisi Tidak Pasti, Keputusan yang diambil penuh dengan ketidakpastian, probabilitas hasil dari pengambilan keputusan tersebut tidak diketahui. Kondisi tidak pasti ini bisa saja timbul dikarenakan minimnya informasi yang diterima. Manajer yang mengambil keputusan dalam kondisi tidak pasti ini harus membuat asumsi tertentu tentang situasi yang dihadapi untuk memberikan kerangka yang wajar untuk pengambilan keputusan. Intuisi, penilaian dan pengalaman Manager tersebut memegang peranan yang sangat penting dalam proses pengambilan keputusan dalam kondisi yang penuh dengan ketidakpastian ini.
Teknik yang dapat digunakan untuk menyelesaikan pengambilan keputusan dalam kondisi tidak pasti ini diantaranya seperti Metode Maximax, Metode Maximin, Metode Regret, Metode Laplace dan Metode Realisme
Perubahan Dalam Pengambilan Keputusan
Dalam proses berlangsungnya suatu keputusan tentu tidak selamanya berlangsung sesuai dengan rencana yang diharapkan. Secara umum dampak perubahan keputusan tersebut dapat dikeiompokkan menjadi dua kelompok perubahan, yaitu
Incremental Changes
Incremental change merupakan dampak perubahan keputusan yang dapat diperkirakan atau ditaksir berapa persentase perubahan yang akan terjadi ke depannya tentu berdasarkan data-data yang terjadi di masa Ialu (historis).
Turbulence Change
Turbulence change merupakan pengambilan keputusan dalam kondisi perubahan yang sulit untuk diperkirakan. Contohnya bencana alam, perubahan kondisi politik, demonstrasi buruh, dan sebagainya. Walaupun data-data tersebut ada namun kejadian seperti itu belum tentu memiliki kesamaan kondisi dan situasi seperti dulu. Seperti jatuh dan bergantinya presiden di lrak baik sebelum Saddam Hussein maupun pada saat Saddam Hussein ditangkap atau diturunkan posisinya dari Presiden Irak secara paksa oleh tentara Amerika dan sekutunya. Perlu kita pahami bahwa data keputusan yang terlalu Iama sulit untuk dijadikan sebagai data prediksi ke depan, dan jika ke depan terlalu jauh untuk diprediksi maka ketepatan atau tingkat akurat prediksi juga menjadi bagian yang diragukan hasilnya.


DAFTAR PUSTAKA
Fahmi, Ilham. 2013. Manajemen Pengambilan Keputusan. Alfabeta: Bandung
Suharso, Puguh. 2013. Manajemen Pengambilan Keputusan. Indeks : Jakarta
SUMBER LAIN :
https://fadhilahrp.wordpress.com/2016/10/29/teori-pengambilan-keputusan-decision-making/
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-keputusan/



Tidak ada komentar:

Posting Komentar